Senin, 07 Juni 2010

Some Departments in IT Telkom

Departemen Elektro

Departemen Elektro, yang berdiri pada tanggal 28 September 1990, memfokuskan diri pada bidang Teknik Telekomunikasi dan bidang-bidang Teknik Elektro lainnya yang terkait dengan pertelekomunikasian. Tujuan yang diacu adalah menciptakan lulusan yang handal dan kompeten di bidang teknik dan industri telekomunikasi, mampu mengimplementasikan dan memberdayakan diri, sekaligus sanggup mengikuti perkembangan sains dan teknologi.

Program Studi yang Diselenggarakan

Departemen Elektro menyelenggarakan lima program studi:
S1 Teknik Telekomunikasi,
S1 Teknik Elektro,
S1 Teknik Komputer,
D3 Teknik Telekomunikasi,
S2 Teknik Elektro.

L a b o r a t o r i u m

Departemen Elektro memiliki lima kelompok laboratoria sebagai sarana memperkuat kompetensi mahasiswa dan agar senantiasa mengikuti perkembangan teknologi mutakhir:

Laboratoria Sistem Elektronika
Laboratorium Rangkaian Listrik
Laboratorium Elektronika
Laboratorium Teknik Digital
Laboratorium Pengukuran Elektrik
Laboratorium Perancangan Sistem Elektronika
Laboratorium Mikroprosesor

Laboratoria Jaringan dan Multimedia
Laboratorium Komputer dan Komunikasi
Laboratorium Sistem Switching
Laboratorium Dasar Switching Digital
Laboratorium Sistem Manajemen Jaringan Terintegrasi
Laboratorium Jaringan Akses
Laboratorium Multimedia
Laboratorium Komunikasi Data
Bengkel Elektrik dan Mekanik

Pengolahan Sinyal Informasi
Laboratorium Pengolahan Sinyal Digital
Laboratorium Dasar Sistem Kontrol
Laboratorium Teknik Catu Daya

Transmisi Telekomunikasi
Laboratorium Gelombang Mikro
Laboratorium Dasar Gelombang Mikro Digital
Laboratorium Antena
Laboratorium Sistem Komunikasi Optik
Laboratorium Saluran Transmisi

Sistem Komunikasi
Sistem Komunikasi
Elektronika Komunikasi
Sistem Komunikasi Bergerak

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

23 GHz Microwave Links Rain Attenuation, Implementation APCM Speech Coding Algorithm use SP5600 EVM DSP, IIR Adaptive Echo Chancellor with LMS algorithm use SP5600 EVM, Intelligent Building based IP Network Panic Button for Building System Security, Development Interface V5.2, Audio meter level base on ADSP, The Measurement of Dynamic Movement as the Control Input of Independent Four-Wheel Drive Vehicle , Prototype Design of WiMax Antenna for 2.4 GHz and 5.8 GHz, The Design and Implementation of Control Access in Mecatronics Lab STTTelkom Based on Microcontroller and RFID, The Design and Implementation of FPGA-Based Secure Communications in Fixed Line Telephone, etc.

Departemen Informatika

Departemen ini bertujuan menciptakan lulusan yang berpengetahuan dan berkemampuan di bidang informatika beserta sistem-sistem yang meliputi aspek teknologi dan bisnis telekomunikasi, sekaligus mampu mengikuti perkembangan sains dan teknologi.

Program Studi yang Diselenggarakan

Departemen Teknik Informatika menyelenggarakan dua program studi:
S1 Teknik Informatika,
D3 Teknik Informatika,

L a b o r a t o r i u m

Departemen Informatika memiliki tiga kelompok laboratoria sebagai sarana memperkuat kompetensi mahasiswa dan untuk dalam rangka mengikuti perkembangan teknologi terkini:

Laboratoria Teori Informatika dan Pemrograman
Komputasi
Kecerdasan Buatan
Metode Formal

Laboratoria Rekayasa Perangkat Lunak
Pusat Database & Data Mining
Rekayasa Perangkat Lunak
Multimedia

Laboratoria Sistem dan Jaringan Komputer
Sistem Komputer
Keamanan Komputer
Jaringan Komputer
Keamanan Sistem

Bengkel
Common Laboratory
Programming Laboratory

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

The Application of Text Mining for Developing a Data Mining Digital Library, Prediction System of Telecommunication Products Procurement, The Application of Data Mining Using Decision Tree Induction Method for Predicting STT Telkom Student's Mark, The Application Concept of Data Mining-Based Fraud Detection in Telecommunications, Online Community as Publication Media for Scientific Paper, Research and Communication between Junior Lecturers, The Implementation of Distributed Database in Puslahta STT Telkom Using Oracle, Information Technology Concept for Implementation of Single Identity Number (SIN) in Indonesia.

Departemen Industri

Departemen Industri STT Telkom berdiri pada tanggal 28 September 1990. Departemen Industri adalah bidang ilmu keteknikan yang konsen pada analisis, perancangan, implementasi dan perbaikan suatu sistem integral yang terdiri dari manusia, peralatan, dana, material, dan metoda. Dalam konteks ontologi Teknik Industri tersebut Industri Telekomunikasi merupakan sebuah sistem integral yang sangat membutuhkan kehadiran dan kontribusi dari keahlian teknik industri. Berangkat dari pemikiran tersebut STT Telkom yang dalam misinya menjadi penyedia SDM industri telekomunikasi di Indonesia menganggap penting untuk mendirikan Departemen Industri sebagai bagian dari rumpun bidang keteknikan di STT Telkom yang fokus pada bidang ICT bersama dengan Departemen Elektro dan Departemen Informatika.

Lingkup Disiplin Ilmu

Fokus kajian ilmu teknik industri di STT Telkom adalah dalam bidang perancangan, pengoperasian, dan perbaikan sistem industri telekomunikasi yang didalamnya terdiri dari manusia, fasilitas/ perangkat, proses, informasi, dan uang agar menghasilkan luaran yang maksimal. Keilmuan teknik industri menggunakan ilmu-ilmu basic science, basic engineering, manajemen operasi, manajemen finansial, teknik produksi, teknik optimasi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya untuk mengevaluasi dan memprediksi hasil sistem industri tersebut.

Program Studi yang Diselenggarakan
1. Program Studi S1 Teknik Industri.
1. Program Studi S1 Sistem Informasi.

L a b o r a t o r i u m

Laboratoria Perancangan Industri:
Laboratorium Gambar Teknik
Laboratorium APK & Ergonomi
Laboratorium Statistik Industri & Penelitian Operasional
Laboratorium Sistem Produksi & Otomasi
Laboratoria Manajemen Industri:
Laboratorium Perancangan Fasilitas Telekomunikasi
Laboratorium Simulasi Bisnis
Laboratorium Tekno Ekonomi

Departemen Sains

Departemen Sains merupakan unit pelaksana akademik yang menyelenggarakan perkuliahan untuk mata kuliah dasar dan umum. Pada saat STT Telkom berdiri unit ini diberi nama BPDU (Biro Perkuliahan Dasar Umum), setelah tahun 1994 berubah menjadi PPDU (Program Perkuliahan Dasar Umum), dan awal 2007 namanya berubah lagi menjadi Departemen Sains. Pada awal berdirinya STT Telkom, Departemen Sains hanya memiliki satu laboratorium, yaitu laboratorium fisika. Laboratorium lain, yaitu Laboratorium Bahasa berdiri pada tahun 1997 dan Laboratorium Matematika dan Statistika menyusul kemudian pada tahun 2000.

Program Studi yang Diselenggarakan

Departemen Sains menyelenggarakan dua program studi:
S1 Ilmu Komputasi,
S1 Teknik Fisika

L a b o r a t o r i u m

Salah satu strategi yang menunjang tujuan dari Departemen Sains adalah tersedianya sarana dan prasarana, seperti laboratorium. Dalam struktur organisasi Departemen Sains, laboratorium ini dikelompokkan menjadi dua laboratoria, yaitu:

Laboratoria Ilmu Dasar Khusus
Fisika Dasar
Matematika dan Statistika

Laboratoria Ilmu Dasar Umum
Bahasa

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Pelatihan matlab, TOT flash, pelatihan web, dan pelatihan maple bagi guru-guru SMU, kursus EPrT dan tes EPrT, pelatihan penulisan surat resmi, penulisan laporan praktikum, dan penulisan karya ilmiah bagi asisten dan calon asisten laboratorium lain.

Direktorat Pasca Sarjana


Program Magister Teknik Elektro Telekomunikasi STT Telkom didirikan dan dikukuhkan dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi DEPDIKBUD nomor 429/DIKTI/Kep/1999 serta SK Dirjen DIKTI nomor 586/D/T/2006 tanggal 6 Pebruari 2006.
Penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada Program Magister Teknik Elektro Telekomunikasi STT Telkom mengacu pada Keputusan Mendikbud Republik Indonesia nomor 0686/U/1991 dan Keputusan Mendikbud Republik Indonesia nomor 234/U/2000 yang mensyaratkan beban studi kumulatif 36 - 50 SKS yang harus diselesaikan dalam waktu studi kumulatif 3 - 10 semester untuk dapat menyandang gelar Magister Teknik (MT) (berdasarkan Keputusan Mendikbud Republik Indonesia nomor 036/U/1993).

Program Studi yang Diselenggarakan

Magister Teknik Elektro Telekomunikasi
Magister Teknik Informatika

L a b o r a t o r i u m

Laboratorium Sistem Komunikasi Bergerak (AMPS dan GSM)
Laboratorium Pengolahan Sinyal Informasi/ Dijital
Laboratorium Transmisi Radio dan Jaringan

The History of IT Telkom -My Lovely Campus-








Profil Singkat

Tahun Berdiri
28 September 1990 oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT)

Lokasi
Jln. Telekomunikasi, Terusan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, Indonesia (40257) (10 km dari kota Bandung)

Luas Area Kampus
Luas Area kampus STT Telkom(IT Telkom) 48 Ha, namun baru dimanfaatkan 19 Ha.

Ketua STT Telkom(IT Telkom)
Husni Amani, Ir., MSc.

Alamat Kontak
Telepon : +62 22 7564108
Fax : +62 22 7562721, 7565200
Website : http://www.stttelkom.ac.id atau http://www.ittelkom.ac.id
Email : info@stttelkom.ac.id ; info@ittelkom.ac.id
Surat : STT Telkom(IT Telkom), Jln Telekomunikasi, Terusan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat (40257)

Latar Belakang Perubahan STT Telkom Menjadi IT Telkom

Rata-rata pertumbuhan sektor bisnis telekomunikasi di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 20% tiap tahunnya. Pertumbuhan ini meliputi bisnis layanan komunikasi berbasis seluler, telepon tetap, internet, dan akses pita lebar. Dengan jumlah pertumbuhan sebesar itu, diperkirakan kebutuhan tenaga Infokom pada tahun 2010 di Indonesia adalah sebanyak 320.000 orang. ¬¬ Saat ini penyedia lulusan infokom berasal dari perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, termasuk STT Telkom. Namun jumlah lulusan dari perguruan-perguruan tinggi yang memiliki program studi terkait dengan bidang infokom tersebut, baru sekitar 20.000 orang per tahun. Melihat kondisi seperti ini dan dengan memperhatikan peluang, kemampuan internal serta kepercayaan dari Pemerintah dan masyarakat industri, STT Telkom bertekad meningkatkan perannya di masyarakat infokom, melalui perubahan bentuk institusi yang memiliki kemampuan dan keunggulan yang lebih baik dibanding bentuknya yang terdahulu. Oleh karena itu mulai tanggal 1 Desember 2007, melalui Keputusan Dirjen Dikti, STT Telkom berubah bentuk menjadi INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM atau disingkat IT Telkom. Perubahan ini diharapkan akan membentuk IT Telkom menjadi perguruan tinggi berkelas internasional yang unggul di bidang Infokom dan menjadi agen perubahan dalam membentuk insan cerdas dan kompetitif Indonesia. Perubahan ini juga membawa konsekuensi bagi IT Telkom untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, sarana dan prasarana serta mendayagunakan segenap potensi yang dimilikinya.

Departemen

Departemen Teknik Elektro (D3, S1, S2)
Departemen Teknik Industri (S1)
Departemen Teknik Informatika (D3, S1)
Departemen Sains

Jumlah Mahasiswa

Jumlah Mahasiswa TA 2007/2008
Program Diploma 3 : 857 orang
Program Strata 1 : 4903 orang
Program Pasca Sarjana (S2) : 46 orang

Jumlah Lulusan TA 2006/2007
Jumlah lulusan 974 orang (sampai Agustus 2007) dengan rincian sebagai berikut:
Diploma 3 : 1984 orang
Strata 1 : 6641 orang
Pasca Sarjana : 23 orang
Keseluruhan alumni sampai dengan maret 2007 sebanyak 8648 orang

Jumlah Dosen
130 orang dengan jenjang pendidikan sebagai berikut
S1 : 42 orang
S2 : 84 orang
S3 : 4 orang

Jumlah Pustaka Perpustakaan
Textbook : 18012
Reference : 721

Sejarah Singkat

Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (disingkat STT Telkom) didirikan oleh Yayasan Pendidikan dan Pelatihan Teknologi dan Manajemen Telekomunikasi atau disingkat Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) pada 28 September 1990. Tujuan didirikannya STT Telkom adalah untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pada sektor pertelekomunikasian di Indonesia.

Kampus STT Telkom berada di daerah Bandung Selatan sekitar 12 km dari pusat kota Bandung (Gedung Sate) dengan lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Lokasi kampus STT Telkom dulunya merupakan daerah bersejarah terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api dimana proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pertama kali disiarkan ke seluruh nusantara dan dunia. Lokasi kampus terletak cukup jauh dari keramaian, sehingga suasana belajar menjadi lebih kondusif.

Kampus STT Telkom sendiri mulanya berada di jalan Suci No. 51, namun semenjak tahun 1993 dipindahkan ke Jalan Telekomunikasi (Lokasi sekarang) mengingat kampus di jalan suci kurang menunjang proses belajar mengajar yang kondusif dari segi lokasi kampus, luas/besar kampus, dan lingkungan sekitar kampus. Dengan pertimbangan tersebut, maka berdirilah kampus di lahan seluas 48 ha di daerah Bandung Selatan [lihat lokasi kampus], namun baru dimanfaatkan 19 ha.

Tujuan didirikannya sekolah ini untuk memenuhi kebutuhan akan ahli-ahli di industri telekomunikasi yang tumbuh sangat pesat, maka PT Telkom sangat berkepentingan terhadap institusi ini sehingga PT Telkom memberikan beasiswa penuh dan ikatan dinas kepada mahasiswa angkatan 1991 dan 1992. Adanya perubahan iklim industri telekomunikasi (PT Telkom tidak memonopoli lagi), program beasiswa dan ikatan dinas diberhentikan dan saat ini STT Telkom menjadi perguruan tinggi yang mandiri.

Mitra Industri

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
PT. Indosat, Tbk.
PT. Telkomsel
PT. Excelcomindo Pratama
PT. Satelit Palapa Nusantara
PT. Bakrie Telemmunication
PT. Mobile8
PT. Sampoerna Telekom. Indonesia
PT. Multimedia Nusantara
PT. Infomedia
PT. Industri Telekomunikasi (INTI)
PT. Lintas Arta
ZTE Corporation, PRC
ZTE Asia Pacific
PT. ZTE Indonesia
PT. Motorola Indonesia
PT. Ericsson Indonesia
PT. Siemens Indonesia
PT. Nokia Indonesia
PT. Bandung TalentSource
PT. Krone Indonesia
PT. Pertamina (Persero)
PT. Bank Mandiri
PT Mitra Prima Komunikasi
PT. Mitra Surya Prokom
PT. Lintas Media Telekomunikasi
PT. Prestasi Karsa Mulia
Nippon Telephone & Telegraph, Japan
PT. Lima Global Service
PT. Triaz Abiwada
PT. Garuda Indonesia
PT. Flexsindo
PT. Sekar Kedaton Nusantara
PT. Matra Towerindo Rekayasa
PT. Ferprina Tri Jaya
PT. Sandhy Putra Makmur
PT. Indonusa Trinusatel
PT. Solusi Teknologi Indonesia
PT. Graha Fatta
PT. Penta Mitra Niaga
PT. Danatel Pratama (Danatel)
PT. Intisel Produktifakom (Intisel)
PT. Duta Sembilan Kartika (DSK)
PT. Pancareka Utama Engineering (PRUE)
PT. Xerindo Teknologi (Xerindo)
PT. Putra Alinson Perkasa (PAS)
PT. Relacom Indonesia (ex Flextronic)
PT. PLN (Persero)
PT. Medion

Mitra Pemerintah

Departemen Komunikasi dan Informasi R.I. & Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi
Departemen Perdagangan R.I.
Lembaga Sandi Negara (LSN) R.I.
Bank Indonesia
Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang
Pemerintah Daerah Kota Tangerang
Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur
Direktorat Pendidikan Tinggi, DEPDIKNAS
Masyarakat Telematika (Mastel)
Departemen Perindustrian RI

Mitra Perguruan Tinggi

Institut Teknologi Bandung (ITB)
Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN)
Malaysia Multimedia University
Universitas ARS Internasional
Plymouth University, U.K
C&W College, U.K.
North Eastern University,U.S.A.
Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), A.U.S.
ENST, France
ZTE University, PRC
Chiba University, Japan
Monash University, Australia
Curtein University, Australia


tambahan bagi sobat yang ingin berkunjung ke kampus biru IT Telkom,
ini gambar peta pendukungnya:

Jumat, 28 Mei 2010

Soal UAS matakuliah Kecerdasan Mesin dan Artifisial (CS3243) aka Artificial Intelligence



Ujian Akhir Semester
Kecerdasan Mesin dan Artifisial (CS3243)
Semester: Genap 2009/2010
Sifat: Take Home, Buka Buku, Komputer, Internet




Perhatian !!!
• Anda harus menjawab SENDIRI semua pertanyaan di bawah ini secara jelas dan lengkap. DILARANG KERAS untuk berkomunikasi, bekerjasama, dan meminta bantuan siapapun.


• Jumlah soal ada dua. Soal pertama bersifat wajib dengan nilai 100 poin dan soal ke dua adalah bonus yang bersifat opsional dengan nilai 20 poin.

• Gunakan lembar jawaban yang tersedia pada halaman terakhir. Tambahkan Nama dan NIM anda pada footnote agar bisa ditelusuri jika berkas Anda tercecer. Jawaban diketik komputer, di-print dengan kualitas baik yang dapat dibaca.

• DILARANG memberikan ralat (menghapus atau menambahkan catatan dengan pena atau apapun) pada jawaban hasil print-out. Adanya ralat menunjukkan bahwa Anda tidak yakin dengan jawaban Anda sendiri dan terpengaruh oleh jawaban orang lain. Jawaban yang sepenuhnya ditulis tangan atau jawaban yang terdapat ralat tidak akan dikoreksi (nilai = 0).

• Lembar pernyataan harus ditandatangani oleh setiap mahasiswa yang bersangkutan. Jawaban yang tidak ditandatangani tidak akan dikoreksi (nilai = 0).

• Jawaban hasil print-out (lembar soal tidak perlu di-print) dan sudah ditandatangani dikumpulkan pada - Program Reguler: hari Selasa 01 Juni 2010 pukul 12.00. - Program Ekstensi: hari Selasa 01 Juni 2010 pukul 17.00.

• Tempat pengumpulan ditentukan oleh dosen masing-masing. Untuk kelas IF-31-01/02/07 dan IFX-33-01 dikumpulkan di lokernya Suyanto di depan ruang dosen ITP yang terdapat tanda ”SUO : IN”.

• Mahasiswa yang berhalangan (karena sakit atau hal lain), pengumpulan jawaban boleh diwakilkan ke orang lain.

• Tidak ada toleransi atas keterlambatan. Berkas ujian yang terlambat pengumpulannya tidak akan dikoreksi (nilai = 0)

• Periksa secara teliti semua solusi yang Anda buat sebelum di-print dan dikumpulkan.


1. Soal ini bersifat wajib dengan nilai 100 poin. Perhatikan kasus dunia balok pada gambar di bawah ini. Lakukan penelusuran menggunakan gambar dan kalimat untuk menjelaskan bagaimana metode Goal Stack Planning (GSP) dapat menghasilkan kumpulan operator yang dapat mengubah kondisi initial menjadi kondisi goal? Sebagai panduan, ingatlah kalimat berikut ini “Sesuai dengan namanya, GSP bekerja menggunakan sebuah stack dan berorientasi pada goal state”.

2. Soal ini bersifat opsional dengan nilai 20 poin. Jelaskan secara detail perbedaan antara metode Goal Stack Planning (GSP) dengan metode Constraint Posting (CP). Berikan justifikasi/alasan yang kuat mengenai kelebihan dan kekurangan kedua metode.


---o0o--- Please think more ---o0o---

Met mengerjakan kawan...
ini soal UAS Artificial Intelligence 2010

Tugas Besar Teori Komputasi 2010



Definisi dan mekanisme tugas besar

1. Mahasiswa akan mengerjakan dalam 1 kelompok dengan maksimum jumlah anggota adalah 4.
2. Masing-masing kelompok diminta memilih satu dari beberapa topik yang akan diimplementasikan.
3. Semua topik harus diambil oleh semua kelompok di kelas secara merata. Jadi tidak boleh ada topik yang tidak diambil. (bisa difasilitasi dosen atau ketua kelas)
4. Setiap topik harus dibuatkan programnya dalam bahasa Java.
5. Waktu pengumpulan adalah minggu terakhir sebelum UAS (Hari Jum’at).
6. File yang harus dikumpulkan adalah :
a. Source Code dan jar dari program
b. File dependensi yang dibutuhkan (library dan versi java yang dipergunakan)
c. Contoh file input setidaknya 4 contoh yang bisa dilakukan konversi.
7. Pilihan topik yang bisa diimplementasikan adalah sebagai berikut :
a. State Transition Diagram ke Program Terjemahan
b. Non Deterministik Finite Automata ke Determnistik Finite Automata
c. Non Deterministik Finite Automata e-Move ke Determnistik Finite Automata
d. DFA ke Minimum DFA
e. DFA Notasi Formal ke DFA bentuk state transition diagram
f. Context Free Grammer ke Push Down Automata
g. Push Down Automata ke Context Free Grammer
h. Context Free Grammer ke CNF
8. Masing-masing topik harus dibuat dinamis sehingga memungkinkan input yang lain bisa dipergunakan / dikonversi
9. Penjelasan masing-masing topik adalah sebagai berikut
a. State Transition Diagram ke Program Terjemahan
State transition diagram yang menjadi masukan adalah state transition diagram notasi bahasa formal dalam (Q, å, d,q1,F) dengan Q adalah himpunan state, å adalah himpunan alfabet, d adalah aturan transisi,q1 adalah aturantransisi,F adalah himpunan final state.
Contoh



b. Non Deterministik Finite Automata ke Determnistik Finite Automata
Non Deterministik Finite Automata yang menjadi masukan adalah state transition diagram notasi bahasa formal dalam A = (Q, å, d,q1,F) dengan Q adalah himpunan state, å adalah himpunan alfabet, d adalah aturan transisi,q1 adalah aturantransisi,F adalah himpunan final state.
Dan deterministic finite automata yang dihasilkan juga dalam notasi formal
c. Non Deterministik Finite Automata e-Move ke Determnistik Finite Automata
Non Deterministik Finite Automata e-Move yang menjadi masukan adalah state transition diagram notasi bahasa formal dalam A = (Q, å, d,q1,F) dengan Q adalah himpunan state, å adalah himpunan alfabet, d adalah aturan transisi,q1 adalah aturantransisi,F adalah himpunan final state.
Dan deterministic finite automata yang dihasilkan juga dalam notasi formal

d. DFA ke Minimum DFA
Dari notasi formal ke notasi formal
e. DFA Notasi Formal ke DFA bentuk state transition diagram
jelas
f. Context Free Grammer ke Push Down Automata
jelas
g. Push Down Automata ke Context Free Grammer
jelas
h. Context Free Grammer ke CNF
Ditunjukkan per langkah mulai dari Mengeliminasi produksi ε, Mengeliminasi produksi unit (bentuk A B), dan Mengeliminasi useless symbol, hingga hasil akhir CNFnya


Peran Konversi Energi untuk Kelangsungan Hidup Penduduk Bumi


Pada tanggal 22 Mei 2010 diselenggarakan mata kuliah Studium General (SG) yang kali ini diisi perwakilan Greenpeace Indonesia dengan mengangkat judul “[r]evolusi Energi”. Pada seminar tersebut dipaparkan tentang kondisi energi yang terpakai manusia saat ini sudah mencapai tahap kritis karena pemakaiannya yang boros. Bahkan dari kondisi tersebut turut menyumbangkan penyebab merebaknya efek rumah kaca.

Indonesia yang jumlah penduduknya 220 juta jiwa saat ini sedang mengalami krisis energi contohnya energi listrik. PT. PLN yang notabenenya perusahaan negara yang bergerak mengelola energi listrik di Indonesia sudah beberapa tahun lalu mengkampanyekan penghematan energi listrik. Sudah terasa oleh saya yang tinggal di Bandung mengalami pemadaman listrik bergilir di sejumlah tempat. Peristiwa pemadaman listrik disinyalir untuk mengurangi beban penggunaan listrik di sejumlah daerah. Dari pengalaman saya, dampak yang terasa ketika pemadaman listrik diantaranya terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan yang dapat mengganggu ketertiban umum dan berkurangnya produktivitas kerja.

Menurut saya yang saat ini sedang menekuni ilmu teknologi dan informasi, lampu-lampu jalanan yang menyala di malam hari sudah saatnya tidak tergantung dengan pasokan listrik PLN melainkan menggunakan panel cahaya matahari. Diantara produknya yakni Solar LED Roadway Light SLR Series dari Opti Internasional atau Super CaLeCS Toki oleh Nippon Chemi-Con Corp, Stanley Electric Co Ltd dan Tamura Corps. Lampu-lampu yang mengandalkan panel surya tersebut kini sedang diminati pasar dengan peningkatan 30 % di tahun 2010 menurut Computex Weekly News. Hal ini tentu saja menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk menggunakan teknologi panel surya pada lampu-lampu jalan.

Selain itu, sejumlah ilmuwan sedang giat melakukan upaya-upaya mengonversi sumber energi minyak ke sumber energi yang dapat diperbaharui. Hal ini dilakukan untuk mengurangi emisi gas yang dikeluarkan energi minyak yang masih menjadi prioritas bahan bakar kendaraan. Kita bisa rasakan betapa pengap dan kotornya udara di Jakarta akibat emisi gas yang berlebihan di kota tersebut.

Nah, salah satu pilihan sumber energi terbaik terutama bagi kita yang mendiami negara Indonesia yang dilewati garis khatulistiwa adalah penggunaan sinar surya. Sebagai calon engineer, saya melihat peluang di negeri kita yang mendapatkan curah sinar matahari yang berlimpah sudah seharusnya mengambil nikmat ini untuk memberikan manfaat bagi penduduk Indonesia. Pemerintah sebagai otoritas tertinggi di negeri ini perlu menganggarkan belanja negara untuk menyelenggarakan pengadaan pengembangan panel surya sebagai energi alternatif yang proyeknya ditangani peneliti-peneliti dalam negeri. Kabar penggunaan energi nuklir yang sedang dicanangkan pemerintah ternyata masih ada penolakan dari sejumlah kelompok masyarakat. Sejarah kebocoran reaktor Chernobyl tahun 1986 masih menghantui masyarakat Indonesia. Oleh karena itu perlu dicermati dari dampak penggunaan reaktor nuklir bagi lingkungan sekitar.

Dengan memanfaatkan teknologi dan produk ramah lingkungan dari sekarang, kita memiliki peluang untuk menyelamatkan bumi. Masihkah kita tidak peduli lingkungan? Membuang sampah sembarangan? Membiarkan lampu kamar dan AC selalu menyala? Dan membiarkan komputer gaming kita terus-menerus menyala seharian??

Opiniku tentang Greenlifestyle

Sejak beberapa tahun silam, beberapa organisasi lingkungan hidup giat menyerukan gerakan bertemakan “green” yakni perilaku untuk melestarikan sumber daya alam di bumi dan menghemat penggunaan energi. Konon umur bumi yang berusia berjuta tahun saat ini sedang mengalami global warming atau pemanasan global yang diantara sebabnya penggunaan energi yang berlebihan dan perusakan lingkungan.

Diantara beberapa gerakan “green” tersebut yang ada di Indonesia berupa komunitas greenlifestyle. Komunitas ini membawa seruan kepada masyarakat Indonesia untuk bergaya hidup ramah lingkungan.Komunitas greenlifestyle semula terbentuk dari orang-orang yang sadar pentingnya kelestarian lingkungan dan membentuk sebuah milis di internet untuk berbagi sharing info lingkungan hidup. Agenda utama dari komunitas tersebut adalah membudayakan gaya hidup yang ramah lingkungan terutama di masyarakat Indonesia. Komunitas greenlifestyle tidak hanya mengadakan seminar tetapi juga mengadakan kegiatan yang ramah lingkungan sebagai bentuk aksi nyata untuk masyarakat. Kebiasaan melestarikan lingkungan yang dianggap remeh oleh sebagian masyarakat Indonesia ternyata menjadi program utama dari komunitas greenlifestyle.

Menurut saya, kegiatan yang diagendakan komunitas greenlifestyle sangat membantu untuk mengurangi permasalahan lingkungan yang kini kerusakan lingkungan di Indonesia kian parah. Dengan kegiatan yang praktis dan sederhana, masyarakat bisa melakukannya tanpa mengeluarkan banyak uang. Bahkan kegiatan tersebut tanpa kita sadari bisa menghasilkan uang dengan cara mendaur ulang sampah yang tidak terpakai. Sebagai contoh dari artikel koran yang pernah saya baca bahwa ada seorang ibu rumah tangga bisa menghidupi keluarganya dengan mendaur ulang bekas bungkus detergen menjadi sebuah tas sekolah atau membuat kertas dari beberapa koran bekas.

Pelestarian lingkungan hidup tidak hanya dengan kegiatan daur ulang saja namun bisa dilakukan dengan penghematan energi dari listrik dan minyak. Minyak bumi yang berasal dari fosil binatang disinyalir menjadi penyumbang polusi terbesar dengan mengeluarkan bahan hasil oksidasi yang sulit diuraikan di atmosfer bumi. Kemudian penggunaan listrik di rumah-rumah yang tidak efektif dan hemat juga menjadi penyebab adanya pemadaman bergilir di sejumlah daerah dan juga menghasilkan energi panas. Oleh karena itu, saya salut kepada komunitas greenlifestyle yang melakukan kegiatan dengan peralatannya dari barang-barang bekas dan menggunakan sepeda untuk mengurangi emisi gas dari kendaraan bermotor.

Namun ada saran dari saya pribadi untuk kegiatan greenlifestyle yang sangat bermanfaat diantaranya:

1. Setiap kegiatannya perlu dipublikasi di berbagai media cetak. Tidak cukup kegiatan dipublikasikan.

2. Gerakan gaya hidup ramah lingkungan dalam waktu dekat tidak hanya di sekitar perkotaan saja melainkan mengembang ke pedesaan. Sebab ditengah gencarnya arus urbanisasi, penduduk desa perlu dibekali pengetahuan lingkungan ketika hidup di suatu tempat. Yang terjadi selama ini, penduduk desa yang berpindah ke kota tidak dibekali pengetahuan lingkungan yang cukup akan mengotori lingkungannya misalnya membangun tempat tinggal di pinggiran sungai.

3. Perlunya diadakan sosialisai gaya hidup ramah lingkungan di beberapa lingkungan sekolah untuk memberikan wawasan kepada siswa sekolah dan menjadi penggerak di lingkungannya.

Saya sadari dari komunitas greenlifestyle yang terbentuk beberapa tahun lalu baru beroperasi di Jabotabek sekitarnya masih belum berdampak besar terhadap keseluruhan daerah di Indonesia. Namun dari kegiatan kecil ini yang dipublikasi milis di internet akan terpantau oleh masyarakat Indonesia untuk segera melakukan kegiatan ramah lingkungan dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Indonesia.

Teknik Kreatif

Perlunya Teknik Kreatif di Dunia Kerja*


Pada saat ini, persaingan dunia kerja yang semakin ketat membuat sebagian calon sarjana yang notabene akan memasuki dunia kerja perlu “kerja keras” untuk membekali diri dengan kemampuan dan kompetensi yang memadai. Apabila mahasiswa dari sejak awal kuliahnya tidak mampu mengatur dirinya untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi maka kelak dirinya akan kesusahan untuk terjun ke dunia kerja.

Pada pertemuan SG ke-3, pembicara mengangkat tema “Teknik Kreatif” yang menurut saya tema tersebut sangat menarik karena untuk bertahan dalam dunia persaingan kerja saat ini tidak hanya membutuhkan transkrip nilai tetapi juga membutuhkan kreatifitas yang diolah sedemikian rupa. Bahkan dengan kreatifitas, seseorang dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru di sekitarnya.

Menurut pendapat sebagian orang, kreatifitas diidentikkan dengan bakat alami seseorang. Akan tetapi menurut saya, pendapat tersebut belum tentu benar karena selain bantuan bakat, kreatifitas perlu dilatih dan diwujudkan. Terkadang kreatifitas akan muncul apabila ada ide dan minat dalam diri seseorang terhadap suatu hal. Hal ini tentu termasuk kabar gembira bagi seorang calon sarjana yang masih menempuh kuliah di perguruan tinggi untuk menggali potensi dan bakat dalam dirinya. Seorang mahasiswa yang memahami Tri Dharma Perguruan Tinggi akan menggunakan kreatifitasnya agar berguna bagi dirinya dan masyarakat sekitar. Bisa saja seorang mahasiswa yang tertarik pada riset akan mengembangkan sebuah metode atau produk baru yang unik. Lain halnya seorang mahasiswa yang berminat pada kegiatan wirausaha, dengan kreatifitasnya akan meningkatkan profit dari penjualan produknya. Tidak dipungkiri bagi mahasiswa yang mampu mengekspresikan kreatifitas akan lebih produktif dan akan mendapatkan rasa puas tersendiri karena dirinya mendapatkan hasil dari daya ciptanya.

Dari pengamatan saya dari berbagai info di internet bahwa sebagian pencipta software atau layanan aplikasi di internet berasal dari pemuda yang berusia 19 tahun hingga 30 tahun yang mampu menangkap peluang untuk mengembangkan kreatifitas agar hasil kreatifitasnya dapat digunakan banyak orang di seluruh benua. Berikut ini daftar pemuda-pemuda yang berhasil saya kumpulkan datanya dari internet, diantaranya:

  1. Larry Page dan Sergey Brin.

Kedua pemuda tersebut membuat search engine terpopuler saat ini yaitu Google. Mereka membuat Google pada tahun 1998 di saat mereka berusia 24 tahun dan menjadikan garasi sebagai “kantor pertama” mereka. Saat ini, keuntungan yang diprediksi dari penciptaan Google ini mencapai milyaran dolar.

  1. Mark Zuckerberg

Pemuda satu ini adalah mahasiswa Harvard yang menciptakan Facebook sebagai platform jaringan sosial bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Mark menciptakan Facebook pada usia 19 tahun. Saat ini, tak ada satu penduduk dunia pun yang tidak memiliki account di Facebook atau tidak mengetahui keberadaan Facebook. Facebook kini merupakan situs web jaringan sosial terbesar dengan jutaan pengguna baru yang terus mendaftar dan mengakses setiap saat.

  1. Steve Chen dan Chad Hurley

Bagi kita yang menyukai berbagai layanan video baik video musik, dokumenter atau lainnya pasti akan mengenal situs YouTube yang menjadi situs web berbagi video online. Pencipta situs YouTube adalah Steven Chen saat berusia 27 tahun dan Chad Hurley saat berusia 28 tahun pada 2005. Beberapa tahun kemudian, YouTube kemudian diakuisisi oleh Google senilai $1.65 milyar.

  1. Matt Mullenweg

Pemuda ini ketika berusia 19 tahun menciptakan platform blogging yang kini dipakai blogger. Ia mendirikan pula platform blogging WordPress tahun 2005. Sejak saat itu terjadi revolusi blog yang banyak orang berpindah dari MovableType dan platform lainnya ke WordPress karena WordPress lebih mudah dipakai dan selalu diperbaharui.

Dari keempat pemuda tersebut, kita bisa mendapat banyak pelajaran bahwa mereka berani mewujudkan ide mereka yang awalnya di lingkungan sekitar mereka dianggap mustahil tetapi mereka tetap konsisten mewujudkan idenya dan hasilnya, produk kreatifitas mereka bisa kita rasakan manfaatnya saat ini. Seperti Google yang pada awal pendiriannya berupa search engine saja tetapi kini Google berevolusi layanannya menyediakan translate, peta, email dll. Ide-ide mereka tidak lepas dari kecerdasan, pengalaman, ilham atau saran dan kritik yang selalu mereka kembangkan.

Ada hal yang perlu digarisbawahi adalah semua ide yang menjadi latar belakang kreatifitas seseorang harus segera diwujudkan dan jangan menjadi khayalan semata karena tidak diwujudkan. Sungguh sangat disayangkan menurut saya apabila ide tersebut tidak ditulis dan diwujudkan tetapi hanya “menguap” begitu saja karena tidak ditulis atau menjadi khayalan. Hal ini akan mematikan daya cipta seseorang yang membuatnya tidak produktif. Untuk itulah ide yang kreatif tersebut perlu diwujudkan agar ada peningkatan yang tadinya berupa kreatif menjadi karyatif. Hasil kreatif seseorang yang menjadi hasil karyatif akan memberikan manfaat tidak hanya si pencipta ide dengan menerima sejumlah nominal uang tetapi memberikan manfaat bagi oranglain karena orang lain merasa terbantu dengan adanya produk yang kreatif tersebut. Tidak hanya itu, apabila usaha pengembangan kreatifitas menjadi lebih besar lagi akan berdampak pada pengurangan angka pengangguran karena usaha tersebut bisa membuka lapangan kerja baru yang kini banyak dicari banyak orang.

Apa jadinya Indonesia, seandainya pemuda Indonesia berani mewujudkan ide kreatifnya menjadi sebuah produk yang memenuhi kebutuhan banyak orang?

Hanya Anda sendiri yang tahu jawabannya.

*penulis buat tulisan ini ketika masih mahasiswa informatika IT Telkom untuk tugas matakuliah Studium Generale.